Muhammadiyah, Greenfaith, dan Organisasi Lintas Iman Belajar Merawat Bumi dari Rumah Ibadah

GreenFaith Indonesia berkolaborasi dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah melaksanakan kegiatan Tur Rumah Ibadah dengan berkunjung dan berdialog ke Rumah Ibadah enam agama di Indonesia.

Selain merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2024, Tur ini bertujuan untuk menghadirkan model dan inovasi bagaimana agama-agama di Indonesia berkontribusi dalam krisis iklim dengan aksi nyata.

Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, Hening Parlan menjelaskan rumah ibadah di dalamnya bukan hanya digunakan sebagai rumah untuk berkomunikasi dengan Tuhan dengan ritual ibadah, namun juga sebagai pusat pengetahuan, serta contoh baik dari aksi agama dalam melaksanakan perintah Tuhan.

“Melalui Tur Rumah Ibadah ini, saya berharap peserta dapat saling bertukar pengetahuan tentang bagaimana agama mengajarkan mencintai lingkungan dan memuliakan bumi, serta memberikan pengetahuan untuk umatnya melakukan tindakan menyelamatkan bumi,” ungkapnya.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id pada Kamis (13/6) dijelaskan, Tur dimulai dimulai dari kunjungan ke Pura Adhitya Jaya – Rawamangun, kemudian ke GIPB Paulus – Taman Sunda Kelapa, dan diakhiri dengan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi – Pantai Indah Kapuk.

Pada hari kedua, rute Tur dimulai dari kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah – Menteng Raya, kemudian ke Masjid Istiqlal – Jakarta Pusat, kemudian ditutup dengan doa bersama di Klenteng Hok Tek Tjeng Sin – Jakarta Selatan.

Sementara itu, Pinandita Pengayah Pura Adhitya Jaya, I Gde Wiyadnya, mengatakan bagi umat Hindu, alam semesta adalah refleksi manusia itu sendiri. Untuk menjaga keseimbangan elemen Panca Mahabhuta (Lima Elemen), urai Gde, dibutuhkan Tri Hita Karana – menjaga hubungan baik manusia Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Pada kesempatan berbeda, Pendeta GPIB Paulus Rommi Matheos menyampaikan, terkait konsep ajaran keselamatan itu sendiri, lanjut Pendeta Matheos, Tuhan memerintahkan upaya memelihara ciptaanNya, adalah untuk keselamatan dunia dan alam.

“Di GPIB Paulus kami ketika beribadah sudah tidak lagi pakai kertas, namun mulai paperless, dan kami sediakan tempat sampah pilah agar jemaat mampu memilah sampah sesuai jenisnya,” ungkapnya.

Hening menjelaskan, Gerakan Muhammadiyah dilandasi oleh spirit Al Ma’un termasuk dalam gerakan melestarikan lingkungan. Diharapan Muhammadiyah berkontribusi menyadarkan umatnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/2024/06/muhammadiyah-greenfaith-dan-organisasi-lintas-iman-belajar-merawat-bumi-dari-rumah-ibadah/

Related Articles

slots