Dakwah Sosial Kemanusiaan Muhammadiyah-‘Aisyiyah Melintas Batas
‘Aisyiyah sebagai organisasi otonom khusus Muhammadiyah tidak kenal lelah terus melakukan gerakan dakwah sosial kemanusiaan. Sejak awal didirikannya ‘Aisyiyah sudah menujukkan perannya dalam merespon masalah sosial kemanusiaan di masyarakat seperti masalah kemiskinan, keterbelakangan, kesehatan, pendidikan bahkan melawan penjajahan.
“Gerakan dakwah sosial kemanusiaan yang dilakukan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sejak berdirinya ini juga sudah melintas batas, melintasi sekat agama, ras, maupun suku bangsa,” ujar Salmah Orbayinah dalam Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 107 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sulawesi Tenggara.
Di Sulawesi Tenggara (Sultra) ‘Aisyiyah telah menorehkan jejaknya sejak 1969 yang dipelopori oleh Hj. Andi Nurhayati Mappatombong kemudian dilanjutkan oleh Hj. Andi Intan.
“Keberhasilan ‘Aisyiyah Sultra dalam membangun pendidikan ini juga selayaknya tercatat dalam sejarah karena ‘Aisyiyah Sultra adalah organisasi perempuan pertama di Indonesia Timur yang memiliki perguruan tinggi,” jelas Salmah.
Peran dan kerja ‘Aisyiyah Sultra ini adalah bukti nyata bagaimana perempuan dapat bergerak dan memberi manfaat bagi umat. Salmah mengatakan, perkembangan yang sudah diupayakan oleh kerja-kerja ‘Aisyiyah Sultra ini tentu harus disyukuri dan direfleksikan kembali.
“Hal ini untuk terus menguatkan peran-peran ‘Aisyiyah agar semakin dirasakan kemanfaatannya oleh seluruh masyarakat. Sebagai bukti bahwa ‘Aisyiyah menyemaikan dakwah yang menyuburkan kebaikan, akhlak mulia, amal shaleh, dan segala kegiatan yang memberikan manfaat dan maslahat bagi masyarakat luas tanpa diskriminasi sehingga kehadiran ‘Aisyiyah benar-benar menebar rahmatan lil-‘alamin,” ungkap Salmah.
Sumber: https://muhammadiyah.or.id/2024/06/dakwah-sosial-kemanusiaan-muhammadiyah-aisyiyah-melintas-batas/