Makna Istikamah itu Tidak Tetap, Tapi Berubah Semakin Baik
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman ungkap keistimewaan gelaran resepsi milad yang diselenggarakan oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Keistimewaan itu menurut dr. Agus adalah capaian kemajuan, prestasi, dan perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karenanya, jika sebuah AUM tidak memiliki itu dr. Agus berkelakar supaya tidak perlu menyelenggarakan resepsi milad.
Sebab jika mengikuti perkataan yang disampaikan oleh Imam Ghazali, kata dr. Agus, jika kehidupan saat ini sama saja dengan yang telah lalu-lalu, tidak ada kemajuan dan penambahan prestasi sama dengan orang yang merugi.
“Celakalah orang yang waktunya bertambah, tapi dia justru jauh lebih buruk,” kata dr. Agus pada Selasa (11/6) dalam Wisuda Universitas Muhammadiyah Gorontalo, yang dibarengkan dengan Resepsi Milad ke-16.
Perintah untuk selalu menjadi lebih baik juga bagian dari perintah agama, selain itu perubahan menjadi lebih maju dan berprestasi menurutnya adalah makna dari istikamah yang sebenarnya.
“Sesungguhnya ajaran agama itu mengajarkan kita untuk terus beramal salih, untuk terus berprestasi. Yang setiap perubahan waktu harus diikuti dengan perubahan amal salih itulah sesungguhnya makna istikamah yang asli,” ungkapnya.
Ketua PP Muhammadiyah ini tidak sependapat dengan makna istikamah sebagai sebuah konsistensi yang tidak berbuah pada semakin meningkatnya kebaikan, dan amal salih, serta pencapaian prestasi.
“Gambaran istikamah dalam hubungan dengan sebuah kebaikan, seperti digambarkan sebuah garis dengan gradien positif. Jadi ketika waktunya berubah, maka impact hasilnya jauh lebih baik,” katanya.
Oleh karena itu, PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta memajukan Universitas Muhammadiyah Gorontalo, serta AUM yang lain sehingga semakin berprestasi dan memberikan manfaat lebih luas.
Sumber: https://muhammadiyah.or.id/2024/06/makna-istikamah-itu-tidak-tetap-tapi-berubah-semakin-baik/