PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH KRAMAT JATI

1 Agustus 1868 – 1 Agustus 2025 Mengenang Titipan Gerakan K.H. Ahmad Dahlan

Oleh

August 1, 2025

Mengenanghari lahir Kiai Haji Ahmad Dahlan, sosok pembaharu Islam yang mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912. Peringatan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga refleksi untuk meneladani nilai perjuangan beliau dalam membangun pendidikan, dakwah, dan peradaban Islam yang berkemajuan.

Menghidupkan Semangat Perjuangan Sang Pendiri

K.H. Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868. Sejak muda, beliau dikenal sebagai sosok ulama yang berpikiran maju, berpandangan luas, dan berani melakukan pembaruan demi kemajuan umat Islam. Melalui Muhammadiyah, beliau menekankan pentingnya pendidikan modern berbasis nilai Islam, pemberdayaan sosial, dan kesehatan masyarakat.

Peringatan hari lahir beliau mengandung makna untuk:

  • Menguatkan komitmen persyarikatan dalam membangun umat dan bangsa.
  • Menghargai jasa pendiri Muhammadiyah yang telah meletakkan fondasi dakwah berkemajuan.
  • Menumbuhkan kesadaran generasi penerus agar meneruskan perjuangan beliau di era modern.

Titipan Gerakan yang Tetap Relevan

Titipan Gerakan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dapat dirasakan hingga kini, meliputi:

  • Pendidikan yang mencerahkan – menggabungkan ilmu agama dan pengetahuan umum.
  • Gerakan dakwah sosial – membantu masyarakat melalui amal usaha kesehatan, ekonomi, dan kemanusiaan.
  • Prinsip hidup sederhana dan ikhlas – seperti pesan beliau: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”

Prinsip-prinsip ini menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di dunia, dengan jaringan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial yang tersebar luas.

Refleksi untuk Generasi Muda Muhammadiyah

Hari lahir K.H. Ahmad Dahlan menjadi pengingat bahwa perjuangan tidak berhenti pada masa lalu, tetapi harus diteruskan dengan inovasi dan semangat yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Generasi muda Muhammadiyah diharapkan mampu:

  1. Menjadi pelopor kebaikan di masyarakat.
  2. Memanfaatkan teknologi dan pengetahuan untuk dakwah yang relevan di era digital.
  3. Menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah keberagaman.

Doa untuk Sang Pendiri

Peringatan ini ditutup dengan doa bersama, memohon agar Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda kepada K.H. Ahmad Dahlan, serta memberikan kekuatan kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk meneruskan perjuangannya.

“Ya Allah, anugerahkanlah kekuatan kepada kami untuk melanjutkan misi Kiai Haji Ahmad Dahlan dalam menegakkan agama-Mu, mencerdaskan bangsa, dan membangun peradaban Islam yang berkemajuan.”

Bagikan: